Seorang Pasien di Bulukumba, Sulsel di Duga Menjadi Korban Pelecahan Perawat Laki-laki
Sulsel - Seorang perawat laki-laki berinisial SL (30) di Pusat Kesehatan
Masyarakat (PKM) Tanete, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba,
Sulsel, dituding melakukan pelecehan seksual terhadap pasien berinisial
ES (17 ). Perkara dugaan pelecehan ini sementara diselidiki aparat
kepolisian.
Peristiwa ini berawal ketika ES mendatangi PKM karena mengalami demam
tinggi dan nyeri ulu hati pada Minggu (8/8) malam. Ia kemudian
mendapatkan perawatan di IGD. Kedatangan ES di PKM hanya seorang diri
dan tidak ditemani oleh keluarganya.
"Awalnya saya dirawat di ruang IGD. Saya demam, tifus," kata ES kepada wartawan, Senin (9/8).
Karena sakitnya lumayan parah, sehingga ES harus mendapatkan perawatan
inap. Perawat SL lalu membawanya ke ruang Anggrek, padahal ES maunya
dirawat di ruang Melati. Sebab, di ruang Anggrek SL takut karena tidak
ada pasien lain di sana.
"Seharusnya saya di ruang Melati, malah disimpan di ruang Anggrek," ujar ES.
ES mengaku awalnya tidak menaruh curiga. Tetapi, ketika sudah sampai di
ruang Anggrek, perawat ini malah mematikan lampu. Kemudian, dia tidur di
samping ES lalu menciumnya. Sontak ES kaget dan memberontak ingin
keluar.
"Setelah dia padamkan lampu, malah tidur di sampingku, di situ dia
memeluk lalu mencium, saya merasa takut dan berlari keluar meminta
tolong, saya pinjam ponsel perawat lain untuk telepon suami saya,"
ungkapnya.
Perawat Membantah
Dikonfirmasi terpisah, perawat SL membantah tudingan dari pasien ES. Dia
mengaku tidak pernah melakukan perbuatan bejat tersebut. Dia hanya
melayani pasien sesusai dengan SOP yang ada.
" Soal mencium dan melecehkannya, saya tidak melakukannya itu," kata SL, Selasa (10/8).
Saat SL masuk, ia sempat bertanya kepada perawat sebelumnya terkait
kondisi pasien ES yang datang ke PKM tanpa ditemani oleh keluarganya.
Padahal, pasien demam tinggi.
"Saya sempat tanya, di mana keluarganya. Tapi dikatakan tidak ada," ungkapnya.
Pasien masuk ke IGD PKM dalam kondisi berpakaian agak terbuka. Tidak
membawa apa-apa. Pasien sempat mengeluh kedinginan dan lehernya keram
karena tidak memakai bantal. Melihat keluhan ini, SL mengaku langsung
membantunya dengan memberikan selimut dan bantal.
Sekitar pukul 24.00 WITA, keluarga pasien tak kunjung datang. SL word
play here menawarkan agar beristirahat di ruang inap. Seketika SL
menerima tawaran itu, sehingga langsung dibawa ke ruang Anggrek.
"Saya antar pasien itu. Tangan kanan saya pegang botol infus dan tangan
kiri memapahnya agar tidak terjatuh karena dia oleng. Jadi bukan
meluk," katanya.
Awalnya SL ingin membawa pasien ke ruang Melati. Tetapi karena
pertimbangan banyak keluarga pasien di ruang Melati, sehingga pasien
dibawa ke ruang Anggrek agar bisa beristirahat.
"Saya sarankan ke ruang Anggrek agar bisa istirahat dan dia mau. Jadi,
saya langsung bawa. Tapi ketika di ruangan, cairannya itu tersumbat,
jadi usap tangan dekat infus. Setelah itu, dia mengeluh sakit kepala dan
saya pegang kepalanya dan panas. Jadi saya tawari untuk dikompres,"
tambahnya.
Saat hendak di kompres, mata pasien tertutup. SL tidak membangunkannya
dan langsung menaruh kompres di dahinya itu. Kemudian, pasien terbangun
dan mengaku tidak bisa tidur. Sehingga, SL pun mematikan lampu agar
pasien bisa tertidur. Setelah itu, SL kembali ke ruang perawat.
"Tidak lama kemudian, ada mobil datang. Jadi saya tanyakan ke pasien
karena mungkin keluarganya. Jadi pasien keluar sambil bawa infus, tapi
ternyata bukan keluarganya. Setelah itu, dia pinjam HP saya dan mengaku
mau telepon suaminya. Jadi saya pinjamkan," ucapnya.
Beberapa saat kemudian, suami pasien datang dengan rombongan dan
langsung menuding perawat melecehkan istrinya. Kemudian perawat
dipukuli. Setelah itu, pasien dan suaminya meninggalkan PKM.
Penjelasan Polisi
Sementara, Kapolsek Bulukumba AKP Asri S membenarkan adanya pelaporan
korban terkait pelecehan seksual. Dia mengatakan, korban datang melapor
pada Senin (9/8) dini hari.
"Benar, ada laporannya. Pihak pelapor, baik SL dan suaminya, telah
dimintai keterangan. Rencananya kasus ini akan kami limpahkan ke Polres
Bulukumpa," ujarnya.
Sebaliknya, perawat juga telah melaporkan kasus penganiayaan yang
menimpanya ke Mapolsek Bulukumpa. Dengan demikian, kedua pihak saling
lapor.
Komentar
Posting Komentar